Kota Ende adalah ibukota dari Kabupaten Ende di Provinsi Nusa Tenggara
Timur yang terletak di bagian pesisir selatan Pulau Flores. Ende juga
adalah kota terbesar yang ada di Flores. Berbagai keindahan objek wisata
maupun aneka kuliner khas dan unik dapat ditemui di Kota Ende. Sebagai
contoh Danau Tiga Warna atau yang dikenal dengan nama Danau Kelimutu
yang pernah diklaim sebagai salah satu keajaiban dunia, dan ada pula
kuliner unik yang sederhana seperti onde-onde goreng dan rebus.
Dahulu, di Ende pernah berdiri sebuah kerajaan dengan penduduknya yang disebut sebagai orang Lio-Ende. Oleh kerajaan ini, Ende dijadikan pusat pemerintahan, hingga terjadi pemberontakan yang dikenal dengan nama Watu Api dan Mari Longa pada tahun 1916-1917 yang dipimpin oleh Nipa Do. Ende juga menjadi tempat pengasingan mantan presiden Indonesia, Soekarno, yang pada saat itu belum menjabat sebagai presiden. Pengasingan tersebut dilakukan oleh Belanda pada tahun 1934.
Dahulu, di Ende pernah berdiri sebuah kerajaan dengan penduduknya yang disebut sebagai orang Lio-Ende. Oleh kerajaan ini, Ende dijadikan pusat pemerintahan, hingga terjadi pemberontakan yang dikenal dengan nama Watu Api dan Mari Longa pada tahun 1916-1917 yang dipimpin oleh Nipa Do. Ende juga menjadi tempat pengasingan mantan presiden Indonesia, Soekarno, yang pada saat itu belum menjabat sebagai presiden. Pengasingan tersebut dilakukan oleh Belanda pada tahun 1934.
1. Danau Kelimutu
Kelimutu terletak di Desa Koanara, Kecamatan Wolowaru. sekitar 66 km
dari kota Ende dan 83 kilometer dari Maumere tepatnya di puncak Taman
Nasional Kelimutu. Danau Kelimutu ini memiliki keunikan tersendiri,
danaunya memiliki tiga warna yang berbeda anda bisa melihatnya sendiri
ketika mengunjungi danau ini.
2. Gua Liang Bua
Liang Bua terletak di Kabupaten Manggarai, Nusai Tenggara Timur 14
kilometer dari Ruteng ibu kota Kabupaten Manggarai. Di sini pernah
ditemukan fosil tengkorak manusia purba yang berukuran pendek yang
disebut sebagai Homo floresiensis. Di Gua Liang Bua anda hanya bisa
melihat gua besar dengan batu stalagmit.
3. Kampung Adat Wologai
Kampung Adat Wologai terletak di
Kecamatan Detusoko ± 40 km arah timut Kota Ende. Memililki sejumlah
bangunan rumah adat berasitektur tradisional yang tertata rapi membentuk
lingkaran, dengan sejumlah atraksi budaya yang dapat disaksikan di
kampung ini terutama saat upacara adat berlangsung.
Dipinggir jalan trans Ende-Maumere,
tepatnya di dusun Ekoleta, Desa Wologai Tengah terdapat susunan sawah
yang bertingkat yang menjadi suatu pemandangan yang memikat bagi nada
yang menyukai suasana persawahan. Padi yang dihasilkan dari sawah ini
memunyai rasa yang khas.
0 komentar:
Posting Komentar