Makassar yang terkenal dengan kuliner khasnya, pisang epe dan coto ini
memiliki berbagai tempat wisata yang indah. Berada di pesisir Pulau
Sulawesi, kota ini populer dengan Pantai Losarinya. Tapi ternyata
Makassar masih memiliki beragam tempat wisata andalan, mulai dari pantai sampai dataran tingginya. Jangan sampai saat berada di Makassar, Anda tidak tahu harus ke mana.
Mampir ke pantai yang berada di Jalan Penghibur ini sudah menjadi
kegiatan wajib bagi setiap pengunjung yang datang ke Makassar. Tempat
wisata andalan ini memiliki keunikan tersendiri. Jika biasanya pantai
dikenal dengan pasirnya, Pantai Losari
tidak memiliki pasir. Jika Anda datang, Anda akan menemui beton di
tepiannya. Tidak ada pasir bukan berarti pantai ini tak layak
dikunjungi, ada banyak hal lain yang menarik dari tempat wisata ini.
Di sini, Anda bisa melakukan banyak hal yang menyenangkan seperti
memancing, naik sepeda air atau banana boat, berlayar dengan perahu dan
masih banyak lagi. Apa hal menarik lainnya dari sebuah tempat wisata?
Tentu saja kulinernya. Ada banyak sajian kuliner khas Makassar yang bisa
Anda nikmati di sini, mulai dari pisang epe, coto, sop konro sampai
dengan es pallu butung.
Tempat wisata di Makassar ini ramai dikunjungi setiap hari terutama
saat akhir pekan. Pada pagi hari, banyak yang menjadikannya sebagai
lintasan jogging, sedangkan pada sore hari, banyak yang menunggu momen
matahari terbenam sambil berwisata kuliner di sini.
2. Benteng Rotterdam
Benteng Rotterdam atau Fort Rotterdam ini berada tak jauh dari kawasan Pantai Losari. Benteng ini merupakan salah satu peninggalan sejarah
Kerajaan Gowa-Tallo yang dibangun pada tahun 1545 oleh raja ke-9. Pada
awalnya, benteng dibangun dengan menggunakan tanah liat dan putih telur,
sampai kemudian bangunan disempurnakan oleh raja ke-14.
Jika dilihat dari atas, bentuk benteng ini menyerupai seekor penyu
yang sedang merangkak ke arah laut. Penyu dipilih karena binatang ini
dapat hidup di air dan di darat, hal ini sesuai dengan Keajaan
Gowa-Tallo yang berjaya di lautan maupun daratan.
Nama awal dari benteng ini adalah ‘Benteng Ujungpandang’ sampai pada
saat benteng ini jatuh ke tangan Belanda dan berganti nama menjadi Fort
Rotterdam. Nama ini menjadi populer sampai sekarang. Pada zaman Belanda,
benteng ini digunakan sebagai tempat penyimpanan rempah-rempah hasil
rampasan dari Indonesia bagian timur.
Di dalam kompleks benteng, terdapat 13 bangunan dan lima buah menara
dengan sebuah menara di pintu masuk, sedangkan empat buah menara lainnya
ada di setiap sudut kawasan benteng. Ada juga sebuah museum
yang disebut Museum La Galigo yang berisi koleksi benda-benda sisa
kebesaran kerajaan dahulu. Selain itu, ada sebuah ruangan yang diyakini
sebagai tempat pengasingan Pangeran Diponegoro.
Tempat wisata ini buka setiap hari mulai pukul 08:00 sampai 18:00 dan
gratis. Sedangkan untuk museum, Anda dikenakan biaya tiket masuk
sebesar 7.500 Rupiah per orang, Museum La Galigo buka setiap Selasa –
Minggu, mulai pukul 08:00 sampai 12:30.
3. Trans Studio Makassar
Trans Studio Makassar menjadi sebuah ikon tempat wisata modern di kota ini. Dibuka pada tanggal 20 Mei 2009, Trans Studio
berdiri di atas lahan seluas 2,7 hektar. Di dalamnya, terdapapat 21
wahana dan empat zona permainan yaitu Studio Central, Cartoon City, Lost
City, dan Magic Corner.
Tempat wisata ini buka setiap hari mulai pukul 10:00 sampai 19:00,
kecuali pada akhir pekan dan hari libur nasional, Trans Studio Makassar
buka sampai dengan pukul 21:00. Untuk tiket masuk, Anda akan dikenakan
biaya sebesar 100.000 Rupiah pada hari biasa, 175.000 Rupiah pada akhir
pekan dan 200.000 Rupiah saat ada event tertentu di sini.
0 komentar:
Posting Komentar